Berita

Lebih dari 12 Ribu Anak Indonesia di Bawah Umur Terinfeksi HIV, Ketahui Pentingnya Sistem Imun CD4

Diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya, pentingnya Hari AIDS Sedunia adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian HIV / AIDS.

 

Sayangnya, di Indonesia sendiri, kesadaran akan bahaya HIV / AIDS masih rendah. Dikutip dari Kompas.com pada tanggal 29 November 2022, data dari Kemenkes per tahun 2020 hingga September 2022, melaporkan 12.553 anak di bawah usia 14 tahun terinfeksi HIV.

 

Kasus HIV pada anak ini banyak dialami oleh anak di bawah usia 4 tahun, dengan jumlah 4.764 orang. Dari total 12.553 anak, hanya 7.800 yang mendapatkan pengobatan. Sisanya, tidak memiliki akses untuk berobat.

 

Lebih lanjut, diungkapkan bahwa anak laki-laki lebih banyak terserang HIV dibanding anak perempuan. Temuan kasus infeksi HIV pada anak ini menandakan bahwa orang tua perlu mendapatkan akses pengetahuan dan layanan kesehatan kepada anak-anaknya.

 

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu sistem imun CD4 dan seperti apa kaitannya serta pentingnya bagi penderita HIV / AIDS.

 

Apa itu HIV / AIDS?

HIV merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sementara, AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang terjadi akibat menurunnya kekebalan tubuh karena infeksi HIV.

 

Saat seseorang terdiagnosis terinfeksi HIV, salah satu tes yang perlu dijalani dengan rutin adalah tes CD4. Tes ini penting dilakukan untuk memonitor kesehatan orang dengan HIV atau disebut sebagai ODHIV.

 

Apa itu Sistem Imun CD4?

CD4 adalah salah satu jenis sel darah putih yang berperan penting dalam sistem imun. CD4 sering disebut juga dengan sel T pembantu dan masuk ke dalam jenis sel limfosit T atau sel T.

 

Sel ini disebut dengan CD4 karena memiliki penanda pada permukaannya yang disebut klister diferensiasi (CD), berguna untuk mengindentifikasi jenis sel spesifik.

 

Nah, sistem imun CD4 ini membantu mengidentifikasi dan menghancurkan patogen (bakteri, jamur, dan virus) penyebab infeksi. CD4 juga akan memberi sinyal pada sel-sel imun lain terkait adanya bahaya dari patogen yang masuk ke tubuh.

 

Karena menjadi bagian penting dari sistem imun, jumlah sel CD4 menunjukkan ketahanan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun yang sehat biasanya memiliki jumlah CD4 mulai dari 500 hingga 1.600 sel per milimeter kubik darah (sel / mm3).

 

Apa Hubungan Sistem Imun CD4 dan HIV / AIDS?

CD4 punya kaitan erat dengan infeksi HIV. HIV masuk ke tubuh dan mengejar CD4, dengan berikatan pada permukaan sel-sel CD4 dan memasuki sel imun ini. Setelahnya, HDI dapat membunuh sel CD4 dan bereplikasi.

 

Jika tidak ditangani dengan segera, virus penyebab AIDS tersebut akan terus bereplikasi di dalam tubuh. Replikasi virus akan meningkatkan jumlah virus sehingga sel-sel CD4 juga akan menurun.

 

Proses peningkatan jumlah virus dan penurunan sel CD4 dapat berlangsung beberapa tahun. Jika penderita tidak kunjung mendapatkan penanganan medis, jumlah CD4 akan semakin sedikit dan pasien HIV dapat memasuki fase AIDS.

 

Pasien dengan HIV biasanya akan didiagnosis dengan AIDS apabila hasil pemeriksaan memberikan hasil CD4 di bawah 200 sel/mm3. Sistem imun pasien sangat lemah akan terlihat dengan serangkaian gejala.

 

HOW HDI HELPS?

Pada bulan Februari – Agustus 2014, PropoelixTM terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup 52 pasien penderita HIV/AIDS sebagai terapi tambahan di RSUD Sungailiat Bangka, dengan 77% pasien mengalami peningkatan limfosit selama satu bulan konsumsi.

 

Riset juga dilakukan di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, yakni sebanyak 50 pasien pada bulan Juni 2016 hingga Februari 2017. PropoelixTM terbukti meningkatkan level CD4 secara signifikan pada pasien HIV dewasa dengan jumlah CD 4 < 400 sel/uL selama 3 bulan konsumsi.

 

Propolis mengandung banyak senyawa fenol khususnya flavonoid. Flavonoid merupakan kelompok senyawa kimia yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan terutama kemampuannya dalam mengikat radikal bebas (free radical scavenging) dan sifat mengkelat logam (metal chelating).

 

Propolis juga mengandung Caffeic Acid Phenetyl Esther (CAPE) yang memiliki aktivitas sebagai imunostimulator. Kandungan polifenol yang tinggi di dalam propolis berfungsi dalam membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami serta meningkatkan produksi serta aktifitas sel-sel imun.

 

Dengan penelitian ini, PropoelixTM terbukti efektif sebagai suplemen untuk meningkatkan imunitas penderita HIV / AIDS. Beli PropoelixTM sekarang di sini atau kunjungi Center HDI terdekat di kotamu.

 

Sumber:

https://www.hdindonesia.com/blog/blog/item/366-penelitian-terbaru-hdi-propoelixtm-terhadap-orang-sehat

https://mediaindonesia.com/humaniora/301504/tingkatkan-kekebalan-tubuh-keluarga-dengan-hdi-propoelix

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/29/15495881/kemenkes-12553-anak-di-bawah-14-tahun-terinfeksi-hiv

https://www.sehatq.com/artikel/cd4-adalah-komponen-imun-yang-vital-dan-apa-kaitannya-dengan-hiv#cd4-dan-kaitannya-dengan-hiv--aids

HDI Indonesia

  • HDI Hive Menteng, Lantai 8 - 9
    Jl. Probolinggo No. 18, Menteng
    Jakarta Pusat - 10350, Indonesia
  • (021) 294 992 00
  • (021) 294 992 01
  • redaksi@hdindonesia.com