Berita

Sering Lupa Sarapan? Waspadai 3 Penyakit Ini!

Apa yang ada atau terjadi di awal, akan menentukan proses dan hasil akhir dari sesuatu. Ungkapan tersebut mungkin cocok untuk menggambarkan rutinitas Anda sehari-hari dan hubungannya dengan sarapan. Ya, sarapan yang baik akan menentukan aktivitas Anda selama sehari ke depan.

 

Namun, tidak sedikit orang seringkali mengabaikan sarapan. Entah karena lupa atau padatnya kegiatan di pagi hari, banyak orang akhirnya melewatkan sarapan. Hal itu kerap mengganggu aktivitas karena pada dasarnya, sarapan adalah pemberi energi pertama untuk tubuh kita selanjutnya dapat melakukan berbagai kegiatan. 

 

BACA JUGA: Ternyata Penyakit Ini Masuk Kategori Degeneratif?!

 

3 Penyakit yang Mungkin Menyerang Jika Sering Lupa Sarapan

 

Selain mengganggu aktivitas karena tubuh jadi kurang berenergi, lupa atau sengaja tidak sarapan ternyata meningkatkan risiko munculnya penyakit pada diri Anda, lho! Sayangnya, penyakit yang mungkin timbul bukanlah penyakit ringan. Berikut ini tiga di antaranya:

 

1. Diabetes

 

penyakit tidak sarapan 1

Sumber Gambar: Medical News Today

 

Penyakit yang pertama adalah diabetes. Anda yang punya kebiasaan tidak sarapan atau seringkali lupa punya risiko lebih besar terserang penyakit diabetes tipe 2. Beberapa penelitian sudah menyebut jika seseorang yang tidak sarapan, kadar gula darahnya akan meningkat sekitar 35% saat waktu makan siang.

 

Kadar gula yang tinggi atau kacau karena tidak sarapan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 di mana penyakit tersebut menyerang siapa saja yang gula darah tubuhnya tidak stabil. Untuk itu sangatlah penting agar tetap menyempatkan diri menyantap sarapan, khususnya yang mengandung protein, serat dan lemak sehat.

 

2. Stroke

 

 penyakit tidak sarapan 2

Sumber Gambar: Medical News Today

 

Penyakit berikutnya adalah stroke. Sebagai penunjang energi dalam mengawali hari, sarapan nyatanya mampu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah kenaikan kadar kolesterol.

 

Mampu menjaga tekanan darah stabil termasuk peredaran darah yang ada pada otak dan sekitarnya, sarapan yang baik dan sehat mampu meminimalisir risiko Anda terkena penyakit atau serangan stroke secara mendadak. Dengan stabilnya tekanan dan peredaran darah di otak serta bagian kepala lainnya, maka risiko terjadinya gejala stroke yang akan cenderung kecil.

 

3. Obesitas

 

 penyakit tidak sarapan 3

Sumber Gambar: Medical News Today

 

Tidak sarapan seringkali jadi salah satu agenda diet bagi beberapa orang. Hal itu ternyata bukanlah pilihan diet yang baik. Bahkan bukannya sukses menurunkan berat badan, tidak sarapan malah dapat membuat tubuh semakin gemuk. Parahnya lagi, Anda yang memilih tidak sarapan memiliki risiko cukup besar terkena obesitas.

 

Obesitas atau kegemukan memang mungkin terjadi jika Anda jarang sarapan. Pasalnya, melewatkan sarapan kerap membuat seseorang lebih lapar dan makan dengan porsi jauh lebih banyak di siang dan malam hari. Terus menjalani pola makan seperti itu, tubuh justru akan menjadi lebih dan lebih gemuk, yang kemudian bisa berujung pada obesitas.

 

Dampingi Sarapan dengan Asupan Suplemen

 

Anda sudah mengetahui manfaat sarapan dan bahaya yang mungkin timbul jika sering melewatkannya. Untuk manfaat lebih baik bagi kesehatan, mendampingi sarapan dengan asupan suplemen mampu membuat Anda lebih prima dalam beraktivitas. Selain itu, kesehatan Anda juga lebih terjaga dan mampu menangkal berbagai jenis penyakit.

 

Tidak perlu bingung, HDI memiliki beberapa suplemen terbaik yang bagus untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Suplemen seperti HDI PropoelixTM atau HDI OriginsTM Bee Propolis adalah beberapa contohnya. Jadi, siap hidup teratur dengan rutin melakukan sarapan sehat?

 

Referensi:

Spence, Charles. (2017). ScienceDirect. Breakfast: The most important meal of the day?

Bjarnadottir, Adda. (2017). Healthline. Is Skipping Breakfast Bad for You? The Surprising Truth.

HDI Indonesia

  • HDI Hive Menteng, Lantai 8 - 9
    Jl. Probolinggo No. 18, Menteng
    Jakarta Pusat - 10350, Indonesia
  • (021) 294 992 00
  • (021) 294 992 01
  • redaksi@hdindonesia.com