Berita

Waspada Infeksi Jamur atau Ragi di Area Intim!

Sebagai area sensitif, menjaga kebersihan dan merawat organ intim harus ekstra hati-hati karena rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya infeksi jamur. Selain itu, bukan hanya wanita yang dapat mengalaminya, pria juga berisiko terinfeksi.

 

Apa Itu Infeksi Jamur atau Ragi?

 Secara alami di dalam organ intim wanita terdapat yeast (ragi), termasuk jamur Candida albicans, dan ada pula bakteri lactobacillus yang berfungsi menyeimbangkan pertumbuhan jamur agar jumlahnya tidak berlebih.

 

Candida albicans merupakan ragi atau sejenis jamur yang sebagian besar menyebabkan infeksi jika pertumbuhannya terlalu banyak, dan dapat mengganggu keseimbangan, serta menyebabkan munculnya tanda serta gejala infeksi candida atau kandidiasis vagina pada wanita.

 

Infeksi ini dapat menyebabkan iritasi dan keputihan yang dapat mengganggu kenyamanan. Jika seorang wanita terinfeksi jamur, beberapa gejala yang biasanya muncul di antaranya:

- Gatal dan iritasi pada vagina dan vulva, serta kemerahan dan pembengkakan vulva.

- Nyeri dan sakit pada vagina, serta sensasi terbakar ketika berhubungan seks atau buang air kecil.

- Ruam vagina

 

Kondisi yang Meningkatkan Resiko Terkena Infeksi Jamur atau Ragi

Risiko terkena infeksi jamur juga dapat meningkat jika berada dalam beberapa kondisi berikut:

- Sedang mengonsumsi antibiotik, sebab dapat membuat tidak seimbangnya flora alami pada vagina atau mematikan bakteri baik dan membuat jamur tumbuh lebih banyak.

- Kadar estrogen yang tinggi, misalnya saat sedang hamil, mengonsumsi pil KB estrogen dosis tinggi, atau terapi hormon estrogen.

- Masalah kesehatan seperti diabetes yang tidak terkontrol dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

 

Infeksi Jamur atau Ragi Saat Menstruasi

Bukan hanya pada wanita dewasa, infeksi jamur juga rentan dialami remaja perempuan, terutama pada saat menstruasi ketika area kewanitaan lebih lembap dari biasanya. Normalnya kadar pH di area intim berkisar 3,5 – 4,5 untuk menjaga keseimbangan bakteri baik.

 

Ketidakseimbangan jumlah bakteri alami diketahui dapat memicu vaginosis bakterialis yang menimbulkan rasa gatal. Kadar pH yang cenderung meningkat saat menstruasi juga berpengaruh pada pertumbuhan jamur di vagina.

 

Karenanya, saat menstruasi harus berhati-hati merawat kebersihan area intim, di antaranya dengan cara berikut ini:

- Menjaga area intim tetap kering dan bersih.

- Kenakan pakaian dalam dari bahan katun, dan tidak terlalu ketat.

- Mengganti pembalut setiap empat jam

 

Infeksi Jamur atau Ragi Juga Bisa Menyerang Pria

Candida albicans merupakan jenis jamur umum yang bisa hidup di beberapa bagian tubuh wanita maupun pria seperti di mulut, tenggorokan, saluran pencernaan, atau kulit yang lembap. Sebab itu, infeksi jamur atau infeksi ragi (yeast infection) juga bisa terjadi pada pria, termasuk di area penis dan testis jika jamur tersebut tumbuh terlalu banyak, serta tidak menjaga kebersihan organ intim.

 

Jika terjadi infeksi, biasanya diiringi beberapa gejala berikut:

- Penis menjadi bengkak, kemerahan, gatal, serta panas di ujung penis.

- Ketika buang air kecil atau berhubungan seks terasa sakit.

- Muncul bau tak sedap dan noda putih di area penis.

 

Risiko infeksi jamur pada pria dapat meningkat jika memiliki diabetes, konsumsi antibiotik jangka panjang, berat badan berlebih, sistem kekebalan tubuh lemah seperti pada orang yang memiliki HIV, dan sensitif terhadap sabun atau bahan kimia.

 

Tak hanya itu, infeksi ini juga rentan dialami pada pria yang tidak disunat karena hal tersebut membuat bagian bawah kulit kulup cukup lembap, sehingga memicu tumbuhnya jamur. Infeksi jamur pada penis dapat pula terjadi bila berhubungan seks dengan pasangan yang sudah terinfeksi dan menularkannya.

 

Karenanya, penting untuk melakukan hubungan seks dengan aman, serta hindari berganti-ganti pasangan. Bagi yang sensitif terhadap sabun dan wewangian, pilihlah sabun dan produk perawatan kulit tanpa pewangi.

 

 How HDI Helps?

Umumnya, baik pada wanita maupun pria, menjaga kebersihan area intim dan memastikannya selalu dalam kondisi kering menjadi cara pertama yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi jamur.

 

Misalnya, tidak terlalu lama memakai pakaian basah, seperti pakaian renang atau pakaian olahraga. Selain itu, sebaiknya mengenakan pakaian dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.

 

Jika menggunakan pembersih area intim, pastikan pilih produk yang terbuat dari bahan-bahan alami yang berfungsi sebagai antijamur, bebas bahan pewarna, SLS (Sodium Lauryl Sulfate), serta paraben, seperti Bee BotanicsTM Propolis Hygiene Wash

HDI Indonesia

  • HDI Hive Menteng, Lantai 8 - 9
    Jl. Probolinggo No. 18, Menteng
    Jakarta Pusat - 10350, Indonesia
  • (021) 294 992 00
  • (021) 294 992 01
  • redaksi@hdindonesia.com