Berita

Kesehatan Wanita: Keputihan Pada Organ Intim

Keputihan pada permukaan kulitnya, akan membuat seorang wanita menjadi primadona dan menarik perhatian semua orang yang melihat. Namun keputihan pada daerah V, tidak hanya menyebabkan rasa gatal dan tidak percaya diri. Malahan jika tidak ditangani dengan serius dan konsisten, keputihan tersebut dapat berakibat kemandulan, hamil di luar kandungan, kanker rahim dan kematian.

Terdapat 2 jenis keputihan:

1. Keputihan Fisiologis

Keputihan seringnya terjadi pada masa subur, serta sesudah dan sebelum menstruasi dimana terdapat lendir berlebih yang tidak terasa gatal dan tidak berbau. Pada wanita hamil, keputihan tidak berpengaruh langsung kepada janin karena ada selaput ketuban yang melindungi janin. Keputihan fisiologis atau yang disebut juga keputihan normal ini, memiliki tanda-tanda antara lain keputihannya encer dan tidak terlalu banyak, berwarna krem atau bening, tidak berbau, tidak menyebabkan gatal.

2. Keputihan Patologis

Keputihan patologis yang disebut juga keputihan tidak normal, dapat digolongkan sebagai penyakit karena keberadaannya dapat mengganggu kondisi kesehatan maupun kewanitaan.

Akibat keputihan patologis, jika terjadi pada wanita hamil:

- Resiko bayi lahir prematur.

- Bayi yang terkena infeksi virus beresiko mengalami gangguan pencernaan, gangguan pernafasan hingga bisa menyebabkan bayi mengalami kematian.

- Bayi yang mengalami infeksi akibat bakteri menyebabkan kebutaan pada bayi.

Ciri-ciri keputihan patologis:

- Cairannya bersifat kental, berwarna putih seperti susu, atau berwarna kuning atau juga hijau.

- Menyebabkan rasa gatal dan memiliki bau yang tidak sedap.

- Menyisakan bercak-bercak pada celana dalam wanita.

- Cairan yang keluar sangat banyak.

Apa faktor yang menyebabkan munculnya keputihan?

1. Faktor kebersihan yang kurang baik. Kelembapan vagina membuat penyebab infeksi berupa bakteri patogen, akan sangat mudah untuk menyebar.

2. Stres. Semua organ tubuh kinerjanya dipengaruhi dan dikontrol oleh otak. Ketika reseptor otak mengalami kondisi stres, dapat menyebabkan perubahan keseimbangan hormon -hormon.

3. Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan sistem imunitas pada tubuh wanita.

4. Keputihan yang disebabkan oleh jamur, parasit, bakteri dan virus memiliki warna putih seperti susu, cairannya sangat kentar, sangat berbau tidak sedap dan menimbulkan rasa gatal pada sekitar daerah vagina. Vagina mengalami radang dan kemerahan. Biasanya dipicu juga oleh adanya penyakit kencing manis, penggunaan pil KB, serta tubuh yang memiliki daya tahan rendah.

Bagaimana cara mencegah terjadinya keputihan?

1. Bersihkan selalu organ intim Anda.

Bersihkan vagina dengan menggunakan pembersih yang tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH (terbuat dari bahan susu). Hindari penggunaan sabun antiseptik dalam jangka panjang. 2. Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina harum atau kering. Bedak yang sangat kecil dan halus, mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur.

3. Keringkan selalu vagina setelah mandi, cebok atau setiap kali vagina basah.

4. Pakailah selalu pakaian dalam yang kering (bawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam perlu diganti).

5. Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu sering menggunakan celana luar yang ketat, karena dapat menyebabkan sirkulasi daerah kewanitaan terganggu.

6. Gunakan celana dalam dari bahan katun yang mampu menyerap keringat.

7. Saat periode menstruasi, seringlah mengganti pembalut.

8. Gunakan panty liner di saat perlu saja, jangan gunakan terlalu lama.

9. Ketika stres, ambil waktu libur atau cuti Anda.

10. Kurangi kegiatan yang membuat Anda sangat letih, kepanasan dan banyak mengeluarkan keringat (segera mandi dan bersihkan tubuh Anda, khususnya daerah kemaluan). [htn/HDI]

HDI Indonesia

  • HDI Hive Menteng, Lantai 8 - 9
    Jl. Probolinggo No. 18, Menteng
    Jakarta Pusat - 10350, Indonesia
  • (021) 294 992 00
  • (021) 294 992 01
  • redaksi@hdindonesia.com