Berita

Penyakit Autoimun yang Menyerang Sistem Imunitas Lemah

Menjaga sistem imunitas atau daya tahan tubuh menjadi sangat penting terutama di tengah pandemi seperti ini. Sistem imunitas yang lemah bisa membuat tubuh kita berisiko mengalami infeksi atau tertular berbagai penyakit, salah satunya, penyakit autoimun.

 

Autoimun kini menjadi salah satu penyakit yang menjadi momok lantaran bisa membahayakan tubuh seseorang. Pasalnya, penyakit ini sulit ditebak atau dideteksi sejak awal, dan saat ini belum dapat disembuhkan. Mari cari tahu lebih lanjut mengenai penyakit autoimun yang menyerang sistem imunitas lemah tersebut.


Autoimun dan Gejalanya

 

Dilansir dari Healthline, autoimun merupakan kelompok penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem imunitas tubuh, termasuk lemahnya sistem daya tahan tubuh. Terjadi keselahan pada sistem metabolisme penderita penyakit autoimun yang menyerang sel-sel tubuh sendiri karena dianggap benda asing atau infeksi.

 

Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun dan beberapa di antaranya memiliki gejala awal yang sama, seperti:

 

- Kelelahan

- Pegal otot

- Ruam kulit

- Demam ringan

- Rambut rontok

- Sulit konsentrasi

- Kesemutan di tangan dan kaki

 

Selain dari gejala awal yang disebutkan dalam unggahan ini, masing-masing penyakit autoimun punya gejala yang spesifik. Untuk mengetahui jenisnya, Anda harus melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter.

 

Autoimun yang Menyerang Organ Dalam Tubuh

 

Dilansir dari klikdokter.com, ada beberapa jenis penyakit autoimun yang kerap ditemui, antara lain sebagai berikut ini.

 

Diabetes Melitus Tipe 1 - Pankreas

Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh pada sel pankreas yang seharusnya bermanfaat untuk menghasilkan insulin. Karena produksi insulin tidak berjalan normal, tubuh pun kesulitan untuk mengontrol kadar gula darah.

 

Resiko dari penyakit ini adalah rusaknya berbagai organ penting tubuh, diantaranya; mata, otak, jantung, ginjal dan pembuluh darah.

 

Artritis Reumatoid – Persendian

Penyakit rematik pada sendi merupakan kelainan autoimun yang menyerang sendi, terutama sendi-sendi kecil pada tubuh, misalnya pada tangan dan kaki.

 

Umumnya, penderita akan mengalami gejala berupa kemerahan, hangat, pembengkakan dan nyeri pada sendi yang sakit. Penyakit ini juga kerap menyerang wanita dibanding laki-laki.

 

Graves – Tiroid

Penyakit ini merupakan kelainan autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Pada penyakit ini, respon sel kelenjar tiroid memproduksi hormonnya secara berlebihan.

 

Hal ini kemudian memicu terjadinya beberapa gejala lain, misalnya; mudah berkeringat, berat badan turun, jantung berdebar, tangan mudah termor, diare, sulit tidur, dan lainnya.

 

Inflammatory bowel disease (IBD) - Usus

Penyakit autoimun ini dikenal juga sebagai peradangan usus kronis, baik pada usus kecil atau besar. IBD ditandai dengan episode peradangan saluran cerna berulang yang disebabkan oleh respons imun abnormal terhadap mikroflora usus.

 

Dalam perkembangannya, IBD yang dibiarkan bisa memperparah kondisi pasien akibat komplikasi yang ditimbulkan.

 

Sindrom Sjogren – Mata dan Mulut

Penyakit ini menyebabkan kelenjar air mata dan air liur rusak, sehingga mengakibatkan penderita mengalami kondisi mata kering dan mudah sariawan.

 

Sindrom Sjogren juga bisa menyerang organ tubuh lain dan menimbulkan gejala kulit kering, nyeri-nyeri sendi, diare, pembesaran kelenjar getah bening, gangguan ginjal, dan sebagainya.

 

Autoimun Kulit

 

Dilansir dari perdoski.id, berikut beberapa penyakit Autoimun yang menyerang kulit dan sering sekali ditemui:

 

Psoriasis – Kulit Kemerahan, Bersisik

Pada penyakit ini terjadi pergantian sel kulit yang terlalu cepat disertai dengan reaksi peradangan. Sehingga menyebabkan adanya penumpukan sel kulit mati pada permukaan kulit.

 

Skleroderma – Kulit Mengeras

Penyakit ini menyerang jaringan ikat kulit, sehingga terjadi pengerasan pada kulit, dan dapat juga mengenai organ tubuh lain.

 

Vitiligo – Hilangnya Warna Kulit

Penyakit ini menyebabkan hilangnya warna kulit sehingga muncul bercak berwarna putih pada kulit, penyebabnya antara lain; faktor genetik atau turunan, dan berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya penyakit tiroid.

 

Lupus – Ruam di Pipi (Butterfly Rash)

Lupus atau yang dikenal juga dengan sebutan Systemic Lupus Erythematosus terjadi pada saat antibodi yang dihasilkan tubuh menempel pada jaringan di seluruh tubuh. Tak hanya kulit, penyakit ini menyerang bagian tubuh lainnya yakni; ginjal, paru-paru, saraf, sendi, dan sel darah.

 

Cara Mengatasi Penyakit Autoimun

 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebagian besar penyakit yang tergolong penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, tetapi gejala yang timbul dapat diringankan dan dicegah agar tidak terjadi flare.

 

Lalu apa yang dapat dilakukan oleh penderita autoimun maupun anda untuk meredakan gejala dan mengembalikan keseimbangan sistem kekebalan tubuh?

 

Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi penyakit autoimun dan menjaga kesehatan:

 

Sinar Matahari sebagai Sumber Vitamin D

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa salah satu penyebab penyakit autoimun adalah kekurangan vitamin D. Sinar matahari dapat membantu memproduksi Vitamin D yang ada di tubuh kita, melalui proses sintesis ketika kulit terpapar Ultra Violet B (UVB) sinar matahari.

 

Lakukan aktivitas berjemur antara pukul 10.00 – 16.00 selama 5 – 15 menit. Hindari beremur terlalu lama untuk menghindari resiko kanker kulit.

 

Diet Gluten Free

Dilansir dari kumparan.com, riset dari John Hopkins Medicine menyebutkan bagi penderita autoimun, mengonsumsi gluten dapat merusak usus kecil dan organ lainnya sehingga menyulitkan tubuh untuk menyerap nutrisi.

 

Kurangi bahan makanan yang mengandung gluten seperti tepung dan gandum. Gantilah pilihan makanan non-gluten seperti; kacang almond, alpukat, minyak zaitun, bayam, brokoli, kubis, quinoa, jagung, buah berry, dan lainnya.

 

Olahraga Teratur

Olahraga sangat penting untuk meningkatkan kebugaran fisik dan fleksibilitas, terutama untuk memperkuat sistem imun tubuh, mengatur sistem hormon dan mengoptimalkan sel-sel tubuh.

 

Olahraga yang aman dan direkomendasikan adalah jalan kaki, bersepeda dan berenang, untuk penderita artritis reumatoid.

 

Kurangi Stres

Studi dari Harvard Medical School melaporkan bahwa stres dapat menyebabkan penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthiritis.

 

Studi tersebut menyebutkan bahwa insiden penyakit autoimun lebih tinggi di antara orang-orang yang sebelumnya didiagnosa Post Traumatic Stress Disorder (PTSD/ gangguan stres pasca trauma).

 

Cegah Paparan Antioksidan dengan Produk Alami untuk Tubuh

Paparan antioksidan dan zat beracun sangat berbahaya untuk tubuh, terutama bagi pengidap penyakit autoimun.

 

Gunakan produk berbahan alami untuk tubuh seperti produk perlebahan dari HDI. Andalkan HDI OriginsTM Bee Propolis dan HDI PropoelixTM yang terbukti memiliki nilai ORAC lebih tinggi 913 kali lipat dibanding buah Jeruk. Untuk perlindungan kulit, gunakan rangkaian produk Bee BotanicsTM yang juga mengandung Propolis sebagai bahan utama.

 

Sumber:

https://www.perdoski.id/article/detail/869-penyakit-autoimun-ternyata-juga-bisa-menyerang-kulit

https://health.kompas.com/read/2020/09/17/103639268/5-tanda-melemahnya-sistem-imun-yang-kerap-tak-disadari

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3635829/jenis-penyakit-autoimun-yang-paling-umum-sering-menyerang

https://www.alodokter.com/penyakit-autoimun

https://kumparan.com/mustika-hanum/5-langkah-sehat-untuk-mengatasi-penyakit-autoimun-1szDVIJXJIH/full

HDI Indonesia

  • HDI Hive Menteng, Lantai 8 - 9
    Jl. Probolinggo No. 18, Menteng
    Jakarta Pusat - 10350, Indonesia
  • (021) 294 992 00
  • (021) 294 992 01
  • redaksi@hdindonesia.com